Apabila Penelitian sujudnya telah sempurna yaitu sujud yang dilakukan dengan kesungguhan, maksudnya dalam melaksanakan sujud jangan sampai sujud wadag atau sujud kemauan atau hanya ikut-ikutan saja ( Jawa : rubuh-rubuh gedang ), karena bila demikian sujudnya kurang mempunyai arti.
Sebenarnya sujud menurut wewarah tersebut bila didalami serta diteliti sungguh-sungguh adalah membimbing/menuntun jalannya air sari. Air sari atau air putih/suci berasal dari sari-sari bumi yang akhirnya menjadi bahan makanan yang dimakan manusia. Sari-sari makanan tersebut mewujudkan air sari yang tempatnya di ekor (Jawa = Cetik/silit kodok/brutu). Bila bersatu padunya getaran sinar cahaya dengan getaran air sari yang merambat berjalan halus sekali di seluruh tubuh, menimbulkan daya kekuatan yang besar sekali, kekuatan ini disebut Atom Berjiwa yang ada pada pribadi manusia.
Daya/kekuatan ini berguna untuk :
- Dapat memberantas kuman-kuman penyakit dalam tubuh.
- Dapat menentramkan/menindas nafsu angkara murka.
- Dapat mencerdaskan pikiran.
- Dapat memiliki kewaskitaan, seperti kewaskitaan akan penglihatan,
pendengaran,penciuman, tutur kata atau percakapan serta kewaskitaan rasa. - Bila telah memusat di ubun-ubun akan mewujudkan Nur Putih. Akhirnya naik menghadap Hyang Maha Kuasa untuk menerima perintah-perintah/petunjuk yang berupa isyarat/kias seperti berupa gegambaran, tulisan-tulisan (tulis tanpa papan = sastra jendra hayuningrat).Syarat untuk memiliki kemampuan itu semua, tiada lain adalah pengolahan/penyempurnaan budi pakerti yang menuju keluhuran pada sikap dan tindakan sehari-hari.
Pengolahan/penyempurnaan pribadi itu, bagi pemeluk yang sudah mampu, adalah berarti selalu mencetak atom berjiwa pada pribadinya. Atom tersebut digunakan untuk prikemanusiaan ialah menolong orang yang sakit.
0 komentar:
Posting Komentar